Boneka Cantik Bernyawa Part 2

Malam lagi Sob,...Kli ini Akan menyambung cerita kemarin...

Boneka Cantik Bernyawa...Penasaran dengan Lanjutannya??? Silahkan Dibaca Sob

   

Boneka Cantik Bernyawa Part 2

Sarmanok pun datang ke rumha Tukiem guna menyampaikan apa yang dilihatnya tadi. Sarmanok pun menyampaikan berita tersebut. Namun Tukiem tidak percaya dan menuduh Sarmanok memfitnah Paijok. Kali ini Sarmanok merasa sakit hati dan memutuskan untuk menemui Paijok bersama – sama untuk membuktikan perkataan Sarmanok. Akhirnya mereka ber tiga pun berjumpa di rumah Paijok. Kebetulan Paijok sudah sampai rumah. Tukiem pun meminta kejelasan kepada Paijok. Tukiem : “ Sayang, apa benar yang dikatakan Sarmanok? Apa tadi sayang jalan di Mall bersama wanita lain dengan bergandengan tangan, jawab jujur sayang!!!” Paijok : “ Aku dari tadi dirumah sayang, kalau tidak percaya tanya aja sendiri sama bibi (pembantu) didalam, lagian kata – kata laki – laki ini (sambil menunjuk ke arah Sarmanok) sayang percaya. Dia tu sebenarnya Cinta sama Sayang, makanya ia berusaha untuk memisahkan kita” Sarmanok pun emosi mendengar perkataan Paijok yang dengan jelas memfitnahnya dan membalik keadaan. Sarmanok pun dengan segera menghampiri Paijok dan mencekik Paijok seraya berkata: Sarmano : “ Lelaki kurang ajar, sudah ketangkap basah masih juga berdalih” Namun dengan segera Tukiem melerai mereka berdua dan menampar Sarmanok ,..keteeepppoookkkk ( ketop lagi,..ketepok lagi.. gak ada kata – kata lain ya..hahahaha) Seketika Sarmanok terdiam melihat Tukiem tega menamparnya Tukiem : “ Sarmanoookkkk ” ujarnya dengan nada tinggi. “ Jangan sembaranga bicara, jangan memfitnah Paijok seperti ini. Jangan pernah kamu bertindak kasar kepada Paijok” Sarmanok: “ Oke,..oke...” “ ternyata lelaki ini berhasil membuatmu menampar sahabatmu sendiri” “ Cintamu telah membutakan mu dari kebenaran yang ada. Semoga saja nanti kamu tidak menyesal Tukiem” Sarmanok pun pergi meninggalkan mereka ber dua. Paijok pun tersenyum bahagia melihat Sarmanok pergi dan Tukiem percaya kepadanya. Hari terus berjalan, namun kehadiran Sarmanok tak kunjung tiba dihadapan Tukiem. Walau marah gimana pun, Tukiem pasti kangen kepada Sarmanok, secara Ia mengenal Sarmanok dari kecil dan Sarmanok yang bisa membuatnya tertawa disaat ia sedih. Namun Tukiem juga gengsi untuk bertemu dengan Sarmanok. Masa – masa ini berjalan cukup lama sekitar 2 minggu mereka tidak saling ketemu dan saling sapa. Suatu ketika disaat Tukiem berbelanja Baju disebuah Mall di Bandung, tanpa sengaja ia bertemu dengan Paijok yang sedang berdiri didpan Toko baju. Ia pun menghampri Pjiok. Tukiem : “ Sayangggg...” “ Ngapain disini??” Paijok pun spontan terkejut melihat kehadiran Tukiem yang tidak disangka sebelumnya. Paijok : “ hmmm...hmmmm....aku nemani adik aku membeli baju, dia didalam sekarang” Tukiem : “ Kenapa gak bilan – bilang, kalau tahu kita kan bisa barengan” Paijok : “ eeeee....eeeee....aku juga gak tahu kalau kamu mau ke sini” jawabnya mengelak Tiba – tiba keluar seorang wanita cantik dari dalam toko baju tersebut. “Sayaaaang ni aku beli 3 baju.. kira – kira baju ini cocok gak ya sama aku” Ujar wanita cantik ini dengan rasa manja. Sepontan Tukiem terkejut melihat kedatangan wanita ini, dan lebih terkejutnya lagi wanita ini memanggil Paijok dengak sebutan sayang. “Sayang siapa dia” ujarnya sambil menunjuk ke arah wanita itu. “ Dia pacar aku, kamu siapa??” uajrnya dengan tegas. “ Sayang... aku pacar kamu...” Ujar Tukiem. “ Pacar ku,..helooo sadar donk, mana mungkin aku mau punya pacar seperti kamu wanita kampung” ujar Pajiko dengan tegas kepada Tukiem. “ Ayo sayang kita pergi dari sini, banyak orang stres disunia ini sekarng”, Paijok pun menarik tangan wanita yang disebut sebagai pacarnya untuk pergi dari Mall ini. Tukiem pun merasa sakit hati, sedih, cintanya kepada Paijok di khiyanati. Terlebih sedih lagi kalau ia mengingat ia pernah menampar Sahabatnya Sarmanok ketika mengatakan kelakuan dari Pajiko. Ia menyesal tidak percaya kepada Sarmanok saat itu. Ia pun langsung menuju ke rumah Sarmanok untuk meminta maaf dan bercerita tentang kesedihannya. Setibanya dirumah Sarmanok, ia memanggil Sarmanok “ Nok,..nok,..nok...keluar donk”. Namun sarmanok Tak jua kunjung keluar. “ Nok..nok..nok,..keluar donk..Aku tahu kamu marah sama aku, aku mnta maaf nok..keluar donk nok...” panggilnya dari luar rumah Sarmanok. Akhirnya pintu rumah pun terbuka, namun yang keluar adalah ibu Sarmanok. Tukiem : “ Bu, Sarmanok nya ada???” Ibu : “ Eh nak Tukiem, silahkan duduk dulu” Tukiem pun duduk didpan teras rumah Sarmanok dan bercerita dengan ibu Sarmanok. Ibu : “ Ada apa ya nak Tukiem mencari Sarmanok?”. Tukiem : “ Iya bu, saya mau minta maaf kepada Sarmanok karena saya tidak percaya tentang apa yang dikatakannya tentang Paijok” “ Ternyata Sarmanok benar buk, Paijo itu lelaki bajingan, ia megkhiyanati kepercayaan yang Tukiem berikan” ujarnya sambil menangis. Ibu : “ oh masalah itu, ibu sudah tau, Sarmanok juga dah memaafkan nak Tukiem kok” “ Sarmanok itu mencintai nak Tukiem, namun ia tidak berani untu mengungkapkannya, karana nak Tukiem mencintai Paijok, jadi dia hanya bisa menyalurkan cintanya dengan menjadi Sahabat yang baik untuk Nak Tukiem.” Tukiem : “ Ibu yang benar? Sarmanok mencintai Saya??” tanyanya dengan penasaran dan serasa tidak percaya. Ibu : “ Iya , benaarr, masa’ ibu teh bohong” Tukiem : “ Kalau begitu mana Sarmanok bu?” Ibu : “ Sarmanok pergi nak, ia meninggalkan Bnadung, Ia mengadu nasib ke kota Medan. Ia tidak sanggup katanya berada disini, katanya kalau dia disini dia sulit untuk melupakan cintanya kepada nak Tukiem, dengan berada jauh disana mungkin ia bisa melupakan nak Tukiem” Tukiempun menangis, ia sedih karena lelaki yang selalu dapat membuat ia tertawa disaat ia sedih kini sudah jauh dari dirinya. Ia sangat merasa kehilangan Sarmanok saat ini. Ditambah lagi saat ini ia sedang mengalami kesedihan yang diakibatkan oleh Pajiok, hanaya Sarmaok yang dapat membuatnya tertawa saat ini. Manusia merasa sadar betapa berartinya seseorang disaat dia sudah kehilangan. Tukiem : “ Ibu tahu alamat Sarmanok disana” Ibu : “ Tahu nak,.. untuk apa?” Tukiem : “ Saya ingin menyusul Sarmanok bu...” Ibu : “ Bahaya athu....gadis pergi jauh – jauh sendiri...” Tukiem : “ Saya tidak pergi sendiri, saya nanti minta tolong kepada Parman untuk menemani saya kesana” Parman adalah adik kandung dari Tukiem. Ibu : “ Baik lah nak kalau begitu” Ibu Sarmanok pun memberikan alamat sarmanok kepada Tukiem. Satu minggu sejak saat itu Tukiem dan Parman pun pergi ke Medan guna menyusul Sarmanok, dan akhirnya Tukiem pun berhasil menemui Sarmanok. Sarmanok yang sedang duduk di kedai Kopi. “Sarmanooookkkkk” panggil Tukiem. Sarmanok pun tersentak seperti ada suara Tukiem memanggilnya, merasa tidak percaya kalau Tukiem ada disini. Ia pun tidak mengabaikan panggilan ini. “Sarmanooooookkk” panggil Tukiem kembali dengan melambaikan tanggan. Sarmanok pun heran kenapa suara ini terus ada dikepala ku “ ini mungkin karena aku kangen kepada Tukiem” ujarnya dalam hati. Tiba – tiba bahunya dipukul oleh teman yang berada disebelahnya dan berkata kalau dari tadi ada wanita cantik yang emanggilnya. “ Eh..ini benar – benaran Tukiem??” ia merasa tidak percaya dan terus mengusap – usap matanya. Ternyata benar Tukiem datang ke Medan. Ia merasa sangat senang melihat wanita yang dicintainya sekarang berada didekatnya. Namun timbl pertanyaan dibenaknya “ kenapa Tukiem ke sini??” ia pun menghampiri Tukiem. Tukiem pun langsung memeluk Sumarnok dengan seketika suara teman – teman Sumarnok berteriak “ Cieee...cieeee...” Sumarnok terdiam melihat kalau Tukiem memeluknya dengan erat. Didalam pelukan itu tukiem berkata kepada Sarmanok “ Tega benar lu Nok, ninggalin aku sendiri disana” ujar tukiem. Lalu Sarmanok melepaskan pelukan itu. Sarmanok: “ Aku ada kerja disini Yem, gak sempat pamit kemarin. Ada apa gerangan kamu kesini?? Kamu dapat kerja ya disini?” Tukiem : “ Tidak nok, aku kesini untuk menemuimu. Aku mau minta maaf atas sikapku kemarin” “ Ternyata kamu benar Nok, kalau Paijok itu bajingan.” Mendengar kata – kata ini Sarmanok sedikit kecewa kepada Tukiem. “Ternyata ia menemuiku karena ada masalah, sama saja seperti dulu” ujarnya dalam hati Samarno : “ Aku sudah memafkanmu Yem. Jadi kamu jauh – jauh kesini menjumpaiku karena kamu lagi sedang sedih dan butuh hiburan??” Tanyanya dengan tatapan yang sangat serius. Tukiem : “ Tidak Nok, aku kesini ingin mengejar Cinta sejatiku. Aku sudah tau dari ibu kalau kamu mencintaiku, dan aku sudah tau alasan kamu datang kesini. Kenapa kamu tidak pernah mengatakan kepada ku kalau kamu mencintaiku?” Sarmanok terdiam mendengar kata – kata Tukiem, mimpi aja dia tadi malam Tukiem wanita yang selama ini dicintainya menyatakan cinta kepadanya. Namun Sumarnik menganggap ini hanyalah sebuah pelarian. Sarmanok: “ Kamu jangan berkata seperti itu. Aku rela kok untuk tetap menjadi sahabatmu, walaupn aku mencintaimu. Kalau butuh hiburan aku siap untuk menghiburmu, asal jangan jadikan aku sebagai pelarianmu saja.” Tukiem : “ Tidak Nok, aku benar – benar mencintaimu. Paijok kali ia mengabaikan perasaan ku, menyakiti perasaan ku, dan menganggap ku tidak ada. Apa dia fikir Aku boneka yang tidak mempunyai perasaan, sesuka hatinya memainkan perasaan ku.” Sarmanok: “ iya,..iya...aku mengerti” Tukiem : “ Aku sadar satu hal Nok, kamu lelaki yang selelu ada disampingku, menghiburku disaat aku sedih, sedangkan kamu terus memendam cintamu kepada ku. Lelaki mana yang sanggup mencintai wanita sebegitu besar seperti kamu mencintai ku Nok. Kamu rela mengorbankan perasaan mu sendiri demi wanita yang kamu cintai dapat bahagia. Cuma kamu lah Nok yang dapat membuat ku bahagia. Aku mencintai mu Nok. Aku sangat mencintaimu Nok”. Sarmanok: “ Kamu serius Yem,..ahaa,..ahaaa...yesssss...yesssssssss...uhuiiiii” ia berteriak kegirangan karena ia berhasil mendapatkan cintanya. Ia pun memuluk Tukiem. Mereka berdua sekarang diselimuti oleh kebahagiaan. Dari cerita yang cukup panjang ini apa yang dapat disimpulkan?? Cintailah wanita dengan selalu menjaga perasaan hatinya, jangan sampai menyakiti hatinya. Wanita itu bukan Boneka yang tidak punya perasaan. Tukiem disini untuk pertama kalnya jatuh cinta kepada pemuda yang bernama Paijok, namun paijok sering membuatnya sedih dan tidak menghiraukan perasaannya, terlebih algi perkataannya kepada Tukiem seolah – olah Tukiem adalah Boneka yang hidup yang tidak memiliki perasaan. Sementara Sarmanok Adalah lelaki yang selalu menjada hatinya Tukiem, Sarmanok inilah lelaki yang menganggap Tukiem adalah wanita yang ia cintai, bukan seperti Boneka Cantik yang tidak bernyawa. Jadi bagi para Sobat – sobat semua, jaga ya perasaan Pacarnya sebaik dan sebisa mungkin... Terimakasih.... Creatd by : Arie Star Light ( Muhammad Azhary S)

 Terimakasih Telah berkunjung ke Arie Star Light, Tinggalkan jejak sobat - sobat berupa like dan G+1